Subscribe Us

DEGRADASI MENTALITAS GENERASI MENINGKAT, BUTUH SOLUSI HAKIKI

Oleh Feyby Febriyanti
(Aktivis Dakwah Nisa Morowali)

Vivisualiterasi.com- BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) menyebutkan bahwa 15.5 juta orang atau setara 34.9% dari total remaja di Indonesia menderita kesehatan mental yang sangat tinggi. Wakil mentri Kementrian Kependudukan Ratu Ayu Isyana menyampaikan generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang kian hari semakin kompleks, salah satunya ialah isu kesehatan mental kalangan para remaja (tempo.co 15/02/2025).

Ratu Ayu juga menyoroti angka pernikahan dikalangan muda kian menurun, selain itu pengikut tren child free atau memilih tidak memiliki anak juga semakin bertambah. Hasil survei oleh BPS (Badan pusat statistik) untuk Sosial Ekonomi Nasional tahun 2022 menunjukkan sekitar 8,2% perempuan memutuskan untuk hidup tanpa anak.

Kecanduan Medsos pun dapat memengaruhi kesehatan mental remaja, contohnya saja paparan terhadap standar kecantikan yang tidak realistis juga cyberbullying. Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan kebudayaan, Hastuti Wulanningrum menjelaskan bahwa remaja bisa ketergantungan dengan medsos dan terpengaruh dengan konten yang mereka lihat dimana hal ini menyebabkan mereka menjadi sering cemas juga kehilangan kepercayaan diri (Kompas.com,13/2/2025).

 PENERAPAN SISTEM HIDUP KAPITALISME 

Sistem yang sedang berlangsung saat ini yaitu kapitalisme sekularisme kini semakin mewarnai berbagai aspek kehidupan. Terutama dalam bidang pendidikan, yaitu pendidikan sekulerlisme yang membina para remaja menjadi remaja berperilaku liberal yang memisahkan agama dari kehidupan. Generasi muda menjadi kehilangan jati diri, mudah terpengaruh budaya hedonisme, gaya hidup materialistik, hanya berkompetisi mendapatkan nilai sehingga terlahirlah generasi yang cakap ilmu namun bobrok perilaku. 

Remaja diera ini juga lebih banyak berkomunikasi atau berinteraksi melalui via medsos daripada face to face, sehingga mengurangi keterampilan mereka dalam bersosialisasi yang akhirnya menjadikan mereka rentan kesepian. Dampak penerapan sistem kapitalis ini juga menjadikan banyak keluarga yang abai terhadap anak. Orang tua kini tidak lagi berperan sebagai pendidik bagi anak sehingga anak tumbuh tanpa pengawasan. Belum lagi dalam masyarakat, rata-rata kini menjadi masyarakat individualis yang acuh tak acuh dengan perilaku remaja. Akibatnya, remaja pun gagal dalam memahami solusi atau penyelesaian yang shahih atas berbagai problema kehidupan yang tengah ia hadapi. 

PERAN PEMERINTAH TERKAIT KESEHATAN MENTAL

Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2014 pasal 1 ayat 3 tentang kesehatan jiwa berbunyi "Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau masyarakat". Namun sampai detik ini permasalahan kesehatan mental belum juga mendapatkan perhatian yang signifikan. Bahkan data kesehatan mental di indonesia tahun 2024 memperlihatkan bahwa prevalensi gangguan mental diperkirakan akan terus meningkat. 

Pemerintah masih belum mengeluarkan kebijakan efektif juga langkah promotif seperti penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, preventif, kuratif, dan rehabilitatif masih belum konsisten dijalankan. 
Akibat penerapan sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, serta peran pemerintah yang tanggung-tanggung maka problem meningkatnya gangguan kesehatan mental ini tentu saja tidak dapat menemukan solusi tuntas, justru yang ada malah peningkatan gangguan kesehatan mental itu sendiri yang akhirnya berujung pada kematian atau bunuh diri. 

SOLUSI HAKIKI

Kepemimpinan Islam bertanggung jawab untuk melahirkan generasi penerus yang cemerlang serta berkualitas melalui penerapan sistem Islam yang sesuai dengan syariat. Yaitu sistem kehidupan yang shahih dimana kehidupan tersebut diatur dengan aturan sang khaliq yang sesuai dengan fitrah manusia. Sistem Islam membentuk keyakinan kepada Allah dan takdir-Nya yang membantu para remaja menjadi lebih tenang ketika menghadapi masalah.

Generasi penerus pun akan lebih memaknai tujuan hidup mereka sehingga mereka lebih mampu memahami peristiwa hidup yang mereka jalani baik diluar maupun dalam diri mereka sendiri. Mereka mampu menyikapi berbagai problema dengan sabar dan sesuai dengan perintah syariat. Generasi ini terlahir dari mereka yang dididik dan dibina dalam sistem pendidikan berasaskan aqidah islam. Generasi muda dibentuk dengan kepribadian Islam yaitu aqliyyah (pola pikir) dan nafsiyyah (pola sikap) sesuai dengan Islam. 

Dalam negara dengan sistem Islam, negara mengatur dan menetapkan aturan atau kebijakan yang menjauhkan para remaja dari sikap buruk berupa kemaksiatan seperti pergaulan bebas , narkoba, serta miras yang dapat merusak akhlak juga mental seseorang.  Selain itu, orang tua juga harus mampu mempersiapkan anak-anaknya agar kokoh dan kuat kondisi mental dan fisiknya, kecerdasannya, dan ekonominya sebagaimana firman Allah SWT:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”( An-Nisa ayat 9)

Pembinaan generasi muda dalam lingkungan keluarga diharapkan dapat mendorong agar anak akan memiliki akhlaqul karimah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Inilah tujuan utama sistem pendidikan dalam islam ialah membentuk syakhshiyyah Islamiyyah (kepribadian Islam). Islam dengan segenap kekuatanya akan tetap memberdayakan para generasi muda dengan tidak menyia-nyiakan mereka, mereka akan dibina dan dibimbing dengan bekal akidah islam yang sangat-sangat kuat, ilmu, tsakafah yang mumpuni serta memiliki jiwa pejuang fisabilillah. Pemuda adalah penerus masa depan yang wajib dijaga dan dilindungi, ibarat negara adalah kebunnya maka generasi penerus inilah bibitnya. Wallahua’lam bisshawab.[PUT]



Posting Komentar

0 Komentar