Subscribe Us

MENGEMBALIKAN SENYUM ANAK-ANAK GAZA

Oleh Umul Istiqomah
(Kontributor Vivisualiterasi Media)

Vivisualiterasi.com-Tak ada yang lebih membahagiakan selain melihat masa kecil anak-anak yang begitu ceria, bermain dengan teman sebaya, hingga tertawa lepas dan menikmati dunia tanpa beban hidup yang menghantuinya. Namun sayang, dalam 15 bulan terakhir, kebahagiaan itu direnggut dari wajah anak-anak Gaza. Manusia yang masih punya hati nurani tentunya tak kuasa menyaksikan keberingasan zionis dalam aksinya membombardir wilayah Gaza bersama masyarakat yang hidup di dalamnya khususnya anak-anak yang tak berdosa. Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya menghitung total korban jiwa secara keseluruhan sejak Oktober 2023 hingga saat ini terus bertambah mencapai 46.584 orang dan sekitar 109.731 lainnya terluka dalam serangan zionis yang sedang berlangsung. (aa.com, 13/01/2025) 

Pada November 2024 lalu, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa dari keseluruhan korban jiwa yang jatuh pada perang di Gaza, hampir 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.  (voaindonesia.com, 08/11/2024)

Hal ini tentunya menjadikan 2024 menjadi salah satu tahun terburuk yang pernah tercatat bagi anak-anak dalam sejarah. Apalagi di tengah musim dingin yang mencekam, warga Palestina harus berjuang melawan dingin, kelaparan, dan serangan yang tak berkesudahan. Jurnalis Al Jazeera juga melaporkan lima bayi meninggal dunia akibat hipotermia, di tengah hujan deras yang membanjiri tenda-tenda pengungsi. Karena lebih dari 110.000 kondisi tenda pengungsian sudah tidak layak sehingga tidak bisa menahan hujan dan dingin. (kumparannews, 30/12/2024)

Kondisi Gaza terutama anak-anak makin mengenaskan, mereka seperti tak memiliki harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, karena saat ini dunia pura-pura buta dan tuli pada kondisi yang terjadi di Gaza. Entah harus menunggu berapa ribu korban jiwa lagi untuk bisa menyelesaikan persoalan ini. Yang pasti, setiap harinya korban terus berjatuhan. Ini bukan hanya soal angka, tapi murahnya harga nyawa manusia yang dibiarkan menjadi tontonan selama hampir satu setengah tahun terakhir. Anak-anak menjadi korban paling banyak dalam konflik ini. Mereka lahir dan besar dalam mimpi buruk, dirundung ketakutan, juga depresi. Karena bertahan dan selamat dalam perang meninggalkan trauma yang begitu mendalam bagi anak-anak. 

Kaum muslim sejatinya tidak bisa berharap pada dunia Internasional, khususnya para pemimpin negeri-negeri Muslim. Karena saat ini, mereka hanyalah boneka barat yang selalu membebek pada solusi yang diusulkan oleh pengusung ideologi Kapitalisme tersebut termasuk dalam konflik Gaza ini. Solusi dua negara kerap digaungkan dalam pembahasan penyelesaian konflik Israel-Palestina, padahal sebenarnya hal itu hanyalah jebakan negara adidaya yang mana tidak ada keadilan sedikit pun bagi warga Palestina. Karena dengan solusi tersebut, wilayah Palestina harus rela dibagi dengan ‘Negara ilegal’ yang menjajah mereka sampai detik ini, sehingga muncul istilah ‘tidak mungkin ada kemerdekaan pada penjajahan’.  

Sudah diketahui bersama bahwa negara-negara Barat yang mengusung solusi dua negara adalah dalang di balik genosida yang terjadi di Bumi Syam ini. Amerika Serikat khususnya sebagai negara adidaya, tidak segan-segan menggelontorkan dana juga persenjataan kepada entitas zionis demi melancarkan serangannya kepada seluruh warga Gaza tanpa terkecuali hingga anak-anak tak berdosa menjadi saksi dan korban kebiadaban mereka. Dukungan Barat atas berdirinya ‘Negara Yahudi’ ini sarat akan kepentingan politik salah satunya, yakni demi menjaga eksistensi Kapitalisme di dunia Islam. Karena negara Barat tahu, Islam sebagai ideologi akan bangkit jika seluruh umat berada dalam kepemimpinan yang satu, yakni sistem pemerintahan Islam atau Khilafah, bukan sistem yang batil seperti sekarang. Selain itu, keberadaan Yahudi akan mempermudah penjajahan Amerika Serikat terhadap negara-negara di Timur Tengah. Maka dari itu, solusi dua negara bukanlah solusi hakiki dalam menuntaskan persoalan Palestina.

Satu-satunya solusi untuk menghentikan segala penderitaan Muslim Palestina adalah dengan mengusir entitas Yahudi melalui jihad fii sabilillah. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS Al Baqarah ayat 191 yang artinya,

“Bunuhlah mereka (yang memerangimu) dimanapun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu...”

Artinya, solusi yang diperintahkan Allah Swt. ketika terjadi genosida serta penjajahan, seperti halnya yang terjadi di Bumi Syam adalah dengan jihad. Namun, saat ini rasanya mustahil berharap kepada pemimpin negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentara-tentara terbaiknya di medan perang, karena yang mereka pikirkan adalah keamanan negaranya sendiri. Sekat nasionalisme telah membelenggu kaum muslim untuk bisa dengan bebas membela saudaranya ketika berada pada batas teritorial yang berbeda. Maka dari itu, kaum muslim harus punya agenda sendiri untuk menyadarkan umat muslim lainnya karena jihad tetap solusi yang harus dilakukan untuk mengenyahkan zionis dari tanah Palestina. Maka dimulai dengan menyatukan perasaan dan pemikiran umat muslim seluruh dunia dengan perasaan dan pemikiran Islam, kemudian setelah itu, umat Muslim bersama-sama menginginkan tegaknya aturan Islam di dunia dalam bingkai Khilafah. Karena dengan adanya Khilafah, seruan jihad akan dengan mudahnya berada dalam satu komando seorang khalifah. Sehingga bukan hanya menyelesaikan persoalan di Palestina saja, tapi dengan tegaknya Khilafah, penderitaan kaum muslim di seluruh dunia, seperti muslim Rohingya, Uyghur dan di belahan bumi lainnya pun akan terselesaikan. 

Oleh karena itu, untuk membangun kesadaran umat akan pemahaman yang shahih tentang solusi hakiki dalam persoalan Palestina dan juga penerapan Islam secara kafah dalam naungan Khilafah, diperlukan adanya aktivitas dakwah secara terus-menerus dari partai politik ideologis, yang melakukan upaya penyadaran terhadap umat, tentang solusi hakiki tersebut dan juga urgensi memperjuangkan tegaknya Khilafah demi mengembalikan kehidupan Islam. Wallahua’lam bishowab.[AR]


Posting Komentar

0 Komentar