(Pegiat Opini)
Menurut berita yang ada, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengatakan, siap mengirim 3 pesawat untuk mengevakuasi 1.000 jiwa korban perang Gaza yang mengalami luka-luka. Hal ini, disampaikan saat Menhan RI tampil pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 yang berada di Singapura, pada 1 Juni 2024. Pesawat yang akan dikirimkan yaitu pesawat Hercules tipe J dapat menampung crew dan penumpang sebanyak 51 orang, Hercules tipe H menampung sebanyak 55 orang, dan pesawat Boeing dapat menampung 86 penumpang, 41 crew, serta logistik dengan berat mencapai 10.000 kilogram. Kemudian, pesawat tersebut akan membawa warga Palestina ke Rumah Sakit Panglima Besar Soedirman dan Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. (zonajakarta.com, 16/6/2024)
Manusia memiliki rasa peduli terhadap kondisi warga di Palestina merupakan sebuah fitrah. Di mana setiap manusia pasti merasakan prihatin, sedih, geram dll. saat melihat manusia dizalimi seperti warga di Palestina. Sebagaimana misi kemanusian yang direncanakan oleh Menhan RI merupakan bentuk kepedulian terhadap warga Palestina yang perlu diapresiasi. Dengan demikian, korban yang mengalami luka-luka akan segera ditangani. Namun, akankah tindakan tersebut mampu mengatasi genosida yang dialami warga Palestina?
Jawabannya adalah tidak. Kenyataannya, solusi yang diberikan hanya untuk membantu menyembuhkan luka korban. Setelah luka mereka sembuh warga Palestina akan dikembalikan ke tempat asal. Zionis Yahudi pasti akan melakukan pembantaian brutal lagi, sebagaimana kejadian sebelumnya.
Parahnya lagi, penguasa muslim di berbagai negeri hanya sebatas mengecam, memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan bahkan kain kafan. Mereka, tidak sedikit pun tergerak hatinya untuk mengirimkan tentaranya untuk warga Palestina. Bahkan sebagian dari para penguasa muslim memiliki kerja sama diplomatik dengan Zionis biadab, seperti Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Maroko dll.
Para penguasa muslim hanya menyandarkan masalah Palestina pada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Padahal, PBB merupakan produk Amerika Serikat (AS) yang berpura-pura menjadi pahlawan kesiangan. AS merupakan negeri pendukung Zionis untuk melenyapkan warga Palestina. Buktinya, AS mengirimkan pasukan dan alat tempur terbaik untuk membantai warga Palestina. Zionis hanya alat yang digunakan untuk menutupi kebiadaban AS yang haus akan darah warga Palestina.
Biang Kerok Terpecahnya Umat
Umat Islam terpecah belah akibat sekat nasionalisme yang mendarah daging pada tubuh umat muslim. Sekat nasionalisme ini, menjadikan umat muslim tidak merasakan masalah Palestina menjadi masalah negerinya. Mereka hanya fokus pada aturan dan urusan negeri masing-masing. Sehingga, menghilangkan persatuan umat muslim dan menghapuskan ukhuwah Islamiyah.
Negara-negara barat telah berhasil merancang paham nasionalisme untuk menyekat-nyekat umat muslim. Paham nasionalisme ini telah menghalangi umat muslim menolong saudara seimannya. Paham ini, telah sanggup membelenggu kaki dan tangan umat muslim untuk menghilangkan penderitaan saudaranya. Bahkan, paham nasionalisme mampu membutakan mata dan hati nurani umat muslim, bahwa Palestina adalah saudara seiman yang butuh bantuannya.
Paham nasionalisme merupakan ekor dari diterapkannya ideologi kapitalisme yang berasaskan sekularisme. Di mana, sekularisme ini memisahkan aturan agama dengan kehidupan manusia. Sehingga, saat saudara seiman terzalimi mereka tidak menggunakan solusi yang berdasarkan agama Islam.
Tindakkan Umat Muslim
Untuk menuntaskan kebrutalan zionis ini umat muslim harus melakukan beberapa tindakan. Pertama, tidak hanya melakukan mengirimkan pesawat untuk evakuasi dan memberikan fasilitas kesehatan pada 1.000 warga Palestina. Hal ini, tidak membuat Zionis takut dan menghentikan genosida. Maka, yang harus dilakukan adalah mengirim tentara ke Palestina.
Kedua, tidak berharap pada PBB yang merupakan produk AS. Sebab, PBB hanya lembaga yang di buat untuk berpura-pura peduli terhadap masalah Palestina. Buktinya, sejak adanya lembaga PBB masalah di Palestina tidak kian usai. Mereka hanya mampu memberikan kecaman dan bantuan semata yang membuat Zionis tidak bergeming, justru semakin ganas dan membabi buta.
Ketiga, bersatunya seluruh umat muslim. Sebab, masalah muslim di Palestina merupakan masalah juga bagi umat muslim di seluruh Dunia. Masalah di Palestina merupakan ujian ukhuwah Islamiah. Maka, perlu menghilangkan sekat nasionalisme untuk mewujudkan ukhuwah Islamiah.
Ideologi Islam Solusi Hakiki
Islam merupakan agama sempurna dan paripurna. Islam merupakan agama yang komplit dengan segala aturan yang dapat menyelesaikan seluruh permasalahan umat. Islam juga merupakan agama sekaligus ideologi yang telah di terapkan selama kurang lebih 13 abad. Umat muslim, dipimpin oleh seorang khalifah (pemimpin) yang memimpin seluruh umat muslim dalam bingkaian sistem Khilafah.
Terkait masalah Palestina merupakan masalah yang harus di hadapi seluruh umat muslim. Masalah ini, hanya bisa di selesaikan ketika ada Khilafah yang menyeru pada jihad fi sabilillah. Dengan adanya Khilafah, sekat nasionalisme tercerai, ukhuwah Islamiyah terwujud, dan menjadikan akidah Islam sebagai fondasi terkuat. Olehnya, Khilafah akan memerintahkan pasukan dan alat tempur terbaik untuk mengalahkan Zionis laknatullah.
Khalifah memerintahkan pasukannya untuk berjihad sesuai dengan perintah Allah Swt. yang tertuang di dalam terjemah Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat 78.
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad sebenar-benarnya. Dia (Allah) telah memilih kamu dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tua Ibrahim. Dia (Allah) menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah salat, laksanakanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia (Allah) Pelindungmu, maka Dialah (Allah) sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."
Sepanjang 400 tahun lamanya, Khilafah telah mampu melindungi dan menjaga Palestina yang di dalamnya terdiri dari 3 agama yakni Nasrani, Yahudi, dan Islam hidup berdampingan dengan damai. Khilafah sebagai rumah yang aman bagi umat muslim untuk mendapatkan perlindungan. Khilafah juga telah menjamin kehormatan, nyawa dan harta bagi umat muslim. Wallahu a'lam bish-shawab.[AR]
0 Komentar