#Popro (Pojok Propagandis)
Vivisualiterasi.com- Fakta di lapangan, pernikahan anak di bawah umur terjadi karena mayoritas sudah berbadan dua. Artinya permasalahan yang perlu mendapat perhatian sejatinya adalah bagaimana melepaskan anak dari kebebasan berperilaku dan kebebasan bergaul. Hal ini tentu saja membutuhkan upaya yang komprehensif. Tentu saja hanya negara pihak yang mampu untuk mewujudkannya. Mulai dari menata ulang kurikulum pendidikan, melakukan pembatasan pada media informasi, membina masyarakat dengan akidah Islam hingga menerapkan aturan hukum yang tegas kepada pelaku kemaksiatan.
Akan tetapi sayangnya hanya negara yang menjadikan akidah Islam sebagai asasnya dan syariat Islam sebagai aturan kehidupan saja yang mampu mewujudkan hal tersebut. Sedangkan kita tahu hari ini negara berdiri atas asas sekulerisme kapitalisme, yang mana agama selalu dijauhkan dari ranah kehidupan. Dan inilah akar sebenarnya dari kebebasan berperilaku dan kebebasan bergaul. Permasalahan pernikahan dini yang diakibatkan karena ‘kecelakaan’ hamil duluan bisa dipastikan akan selalu ada selama akar utamanya tidak dihilangkan. Jadi bukan pernikahan dininya yang bermasalah akan tetapi sekulerisme kapitalisme lah yang merupakan biang masalah. (Ulif Fitriana)
0 Komentar