Seakan menampar diri
Jutaan umat terkungkung dalam cengkeraman Yahudi
Dunia seolah bungkam menyepi
Dentuman bom tiap detik menghantui
Jutaan nyawa syahid, sebagian menyelamatkan diri
Terdengar erangan dan ratapan dalam kubangan darah yang membanjiri
Genosida tak kunjung usai
Berpuluh tahun hidup mempertahankan Al-Aqsa
Hati penuh iman tak goyah di tengah petaka
Tak terbayang trauma anak Palestina
Kehilangan orang tua dan sanak saudara
Ada apa dengan umat muslim?
Tidakkah hatimu terenyuh dengan ratapan saudara seakidahmu?
Apakah jutaan nyawa yang melayang belum mampu membangkitkan semangat jihadmu?
Ataukah setiap tetesan darah yang membasahi bumi Palestina tidak berarti bagimu?
Di mana persatuan umat muslim?
Negara tetangga tak bergeming
Berpesta bermesra dengan antek musuh hingga pening
Girah perjuangan tak kunjung berkobar di tengah hening
Di mana persatuan umat muslim?
Kala saudara seakidah kehilangan arah
Bersahabat peluh, debu, dan darah
Hatinya meratap dan berpasrah
Di mana persatuan umat muslim?
Jutaan nyawa telah melayang
Kelaparan hebat melanda mereka yang malang
Para petinggi tak acuh bukan kepalang
Wahai para pemimpin...
Tidakkah engkau melihat penderitaan umat? Tidakkah hatimu bergeming melihat dua bola mata menatap lekat?
Harapan dari setiap anak-anak tangguh tapi telah cacat
Kebrutalan zionis laknatullah menyingkap aurat
Sungguh ironis, kepedulian saudara seakidah semakin tergerus
Bukti kuatnya sekuler menjangkiti hati generasi penerus
Persatuan makin melemah terbawa arus
Mengikis persatuan umat terus menerus
Sadarlah wahai umat...
Kehidupan seperti apa yang engkau cari?
Bagaimana bisa engkau berharap surga, sedangkan saudara seakidahmu terzalimi?
Tidakkah engkau malu kepada Allah atas kebungkaman ini?
Sadarlah wahai umat...
Ini bukanlah tentang siapa yang terbanyak dan terkuat di muka bumi
Ini adalah perihal pembebasan dari mereka yang pemberani
Sebab kemenangan Islam adalah suatu keniscayaan atas izin Sang Ilahi
Rabu, 03 April 2024
0 Komentar