Subscribe Us

KKB BERULAH LAGI: BUKTI GAGALNYA NEGARA MENJAMIN KESELAMATAN RAKYAT

Oleh Ranum Adzimatinur
(Aktivis Dakwah Nisa Morowali)

Vivisualiterasi.com- Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menyerang aparat TNI-Polri dan membakar rumah warga di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Akibatnya, 500 warga mengungsi dan penerbangan diberhentikan sementara. Rentetan aksi teror yang dilakukan KKB awalnya menembak petugas di kampung Bilogai, distrik Sugapa, Intan Jaya pada Jumat (19/1/2024). Seorang anggota polisi bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur dalam serangan KKB tersebut (detiksulsel.com,26/01/2024).

Kontak tembak antara aparat dengan KKB pun pecah. Akibatnya, 2 anggota KKB bernama Oni Kobogau dan Jaringan Belau dilaporkan terluka dalam kontak tembak ini.KKB yang tak terima dua anggotanya terluka dalam kontak tembak tersebut kembali melakukan aksi teror. Mereka membakar rumah dinas milik anggota DPRD Intan Jaya. 

Tak hanya itu, KKB kembali menyerang pos TNI yang berada di Kampung Mamba Atas, Distrik Sugapa pada Minggu (21/1). Kontak tembak kembali terjadi hingga menewaskan seorang anggota KKB."Satu KKB meninggal dunia atas nama Yusak Sondegau. Kemudian satu orang kena tembakan yaitu Kanus Kogoya," terang izhak. 

Rentetan aksi teror dan penyerangan kelompok kriminal bersenjata ini alias KKB terhadap aparat hingga pembakaran rumah ini membuat warga sipil ketakutan dan merasa tidak aman untuk melakukan aktifitas di wilayahnya. Sehingga warga sipil lebih memilih untuk mengungsi dari wilayahnya, kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan sampai saat inipun jumlah masyarakat yang mengungsi sudah hampir medekati  500 orang dan pastinya akan terus bertambah jika aksi bruntal KKB ini terus berlanjut dan semakin bruntal. 

Sikap abainya Negara 

Mengapa hal demikian sampai bisa terjadi? Padahal itu adalah sebuah tindakan kriminal? Semua terjadi karena abainya negara dalam memberikan sanksi yang tegas terhadap KKB yang jelas-jelas telah melemahkan sistem pertahanan negara dalam mengayomi dan melindungi raknyatnya. Seharusnya negara harus memberantas KKB hingga ke akar-akar masalah kelompok-kelompok separatis yang mau merusak keutuhan NKRI bukan malah sebaliknya, jika ada kelompok Islam mengkritik penguasa malah di tuding sebagai kelompok kriminal, teroris, radikal dan merusak ketahanan NKRI, tetapi menutup mata terhadap tindak kriminal yang di lakukan oleh KKB yang sudah sering melakukan teror sehingga sudah banyak korban jiwa yang jatuh akibat ulah kelompok ini. 

Negara yang sebagai pelindung terhadap warganya seharusnya mengusut dan memgadili KKB secara tuntas sehingga konflik yg terjadi tidak terus menerus merugikan warga setempat. Serta mengusut secara tuntas pelanggaran yang dilakukan, mengirim tentara dalam jumlah besar serta persenjataan untuk memberantas KKB. Sehingga warga yang bermukim di sekitar sektor wilayah KKB merasa aman dari tindakan mereka itu. Bukan malah merangkul, membiarkan, disetujui bahkan menganggap mereka sebagai saudara yang harus dilindungi. 

Negara harus mampu menghentikan bantuan senjata ilegal yang didapat oleh KKB dari negara manapun. Dalam sistem kapitalis sekuler yang di anut negara ini menjadikan Indonesia adalah salah satu bukti negara berkembang dengan kasus 
perdagangan ilegal senjata api berkaliber kecil dan ringan yang cukup meresahkan. Didukung dengan adanya kondisi geografis Indonesia yang strategis dan adanya faktor masuknya Indonesia ke dalam negara “tujuan” dalam perdagangan ilegal senjata api, semakin membuat pemerintah merasa khawatir akan dampak yang diakibatkan (Peter Chalk, 2001:1-2). 

Di sisi lain teror KKB tidak dianggap sebagai pelanggaran HAM padahal sudah sangat jelas KKB sudah banyak membunuh warga sipil papua jikapun aparat negara bertidak tegas terhadap KKB maka akan di tuding sebagai pelanggaran HAM dan Kasusnya akan di bawa ke forum internasional. Ini bukti bahwa HAM yang di buat oleh negeri-negeri Barat hanya untuk kepentingan mereka saja. Bukan untuk kemaslahataan seluruh ummat di dunia. HAM hanya sebagai paradoks semata. 

Solusi Islam 

1. Yang pertama Islam memberikan ketentraman dalam masyarakat. 

Dalam sistam islam untuk menetapkan hukum asal perbuatan itu berdasarkan hukum syara. Segala sesuatu yg di perbuat manusia itu tergantung dengan syariat. Sehingga jika ada kekerasan dan pembunuhan negara akan memberantas hingga tuntas serta memberi efek jera terhadap masyarakat yang melakukan teror terhadapa rakyat yang lain. Ini sungguh jelas berbeda dengan sistem pemerintahaan yang ada sekarang. Sistem kapitalis sekuler yang dianut oleh negara ini tidak memberikan rasa aman dan tentram untuk rakyatnya. Negara hanya melihat dari sisi keuntungan atau materi semata selama aksi teror KKB tidak merugikan pihak-pihak investor yang menguntungkan penguasa negara akan tetap tetap bungkam sangat bertolak belakang dengan sistem Islam. 

Di dalam sistem Islam, siapapun tidak boleh memandang enteng sebuah jiwa, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala menegaskan dalam firmannya:
 مَن قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ
" bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 32)

Islam menjujung tinggi hak-hak dasar manusia seperti hak hidup, mendapatkan makanan dan pakaian, tempat tinggal, tempat ibadah, pendidikan, kesehatan dll. Dengan menerapkan sistem Islam kaffah masyarakat akan hidup dengan tentram dan semua kebutuhan terpenuhi. 

2. Kedua, Islam akan mengundang dan mengajak berdiskusi kelompok separatis. 

Dalam Islam kelompok separatis tidak akan di biarkan berlarut-larut dala membuat masalah dan teror dalam masyarakat. Kelompok separatis akan di undang oleh negara dan menanyakan alasan meraka melalukan pemberontakan sehingga dalam kurung waktu 3 hari setelah pomberontakan Islam akan memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang meraka hadapi dengan tuntas.  Nyatanya dalam sistem kapitalis sekuler ini kelompok separatis hanya di biarkan saja melakukan aksi teror terus menerus tanpa di usut dan di adili secara tuntas wlaupun sudah banyak memberikan kerugian kepada masyarakat setempat khususnya masyarakat intanjaya, papua. 

Islam memiliki pandangan yang khas untuk konflik kelompok separatis contohnya KKB ini. Konflik dengan KKB, adalah urusan besar yang tidak akan diabaikan karena ini adalah perkara serius. Terlebih yang menjadi korban jiwa bukan hanya warga sipil tapi sudah sampai ke kalangan militer. Ini harus di tangani berdasarkan konflik politik perang, yakni oleh struktur negara Islam menjadi urusan jihad dan politik. Hal ini penting untuk diperhatikan karena memyangkut pelanggaran wibawa negara. Dalam Islam, melanggar wibawa negara sama saja dengan dengan menghina Islam selaku Ideologi negara. 

Hanya dengan sistem Islam kaffah kemaslahatan umat akan terjaga. Karena Islam bukan hanya sebagai agama ruhiyah saja tapi juga agama siyahsiyah. Yang mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat, salah satunya memberikan rasa aman dan tentram untuk rakyatnya. Wallahua'lam bish-shawab.[LPN]




Posting Komentar

0 Komentar