Oleh Ai Nurjanah
(Penulis dan Aktivis Dakwah)
Vivisualiterasi.com- Akhir-akhir ini, praktik judi online kian marak di masyarakat. Pelakunya ternyata bukan hanya orang tua, namun tidak sedikit anak usia sekolah dasar yang juga terjerumus judi online.
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut, sejak Juli sampai November 2023 telah menghapus dan memutus akses terhadap 512.432 konten atau situs judi online.
Dikutip dari bbc.com (27 november 2023) sejumlah anak usia sekolah dasar didiagnosis kecanduan judi online dari konten live streaming para streamer gim yang secara terang- terangan mempromosikan situs judi slot.
Laporan PPATK menemukan 2,7 juta orang Indonesia terlibat judi online. Sebanyak 2,1 juta di antaranya adalah ibu rumah tangga dan pelajar SD, SMP dan SMA (edukasi.okezone, 28/11/2023)
Sangat disayangkan, generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa mentalnya rusak oleh kemajuan digital yang disalahgunakan dan salah kaprah sehingga membuat mereka terlena.
Main game berlatar belakang judi online pastinya akan mengakibatkan dampak buruk bagi pelajar. Ketidakseriusan mereka dalam menuntut ilmu akan menjadi krisis bangsa. Bangsa akan kehilangan generasi muda yang produktif. Karena pada intinya pelajar yang terpapar judi online mereka mempunyai kecenderungan yang individualisme, mengalami gangguan mental, dan juga gangguan fisik.
Anak-anak akan mudah sekali emosional dan sulit dikendalikan. Ini disebabkan oleh tekanan main judi itu sendiri. Ketika mereka menang maka semangat bermain akan semakin membara. Sedangkan di saat mengalami kekalahan maka mereka akan mengalami depresi berat.
Dari sinilah para orang tua harus belajar untuk tidak begitu saja melepas anak- anak untuk menggunakan handphone tanpa pantauan. Kemajuan teknologi yang seharusnya digunakan sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu malah digunakan untuk hal- hal negatif.
Tidak sedikit orang tua yang mempunyai harapan besar terhadap masa depan anak-anaknya. Namun memang seiring perkembangan zaman proses mendidik anak tidaklah mudah.
Tidak semua orang tahu bahwa visi misi dalam mendidik anak itu sangatlah penting. Bahkan ada sebagian orang tua yang membesarkan anak hanya sekadar menafkahi segala kebutuhan hidupnya. Namun orang tua lupa kalau ada hal yang lebih penting yaitu mengajarkan akhlak dan adab yang baik terhadap anak sesuai dengan tuntunan agama.
Visi dan misi ini akan mengantarkan anak pada proses yang sejalan dengan tujuan hidup. Mengajak anak untuk berpikir serius dan memberikan pemahaman kepada anak apa tujuan hidup kita hidup di dunia.
Terlebih lagi dalam Islam sangat diperhatikan bagaimana mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, bagaimana bertingkah laku, dan seperti apa akhlak yang baik. Semua akan selalu berpegang pada syariat Islam.
Apa yang kita dapati hari ini, sangat berbeda dengan keadaan saat Islam diterapkan. Hari ini kapitalisme dengan idenya berupa pemisahan agama dari kehidupan sudah terasa sekali dampak buruknya. Kesemerawutan hidup sangat sulit dikendalikan.
Berbeda dengan sistem Islam yang sangat memperhatikan pendidikan anak bangsa. Dengan aturan yang tertuang di dalamnya terbukti bahwa Islam adalah solusi dalam seluruh aspek kehidupan. Wallahu a'lam bish-shawab.[Irw]
0 Komentar