Subscribe Us

TANPA JUNNAH, KONFLIK PALESTINA - ISRAEL TIADA AKHIR


Oleh Yuniyati
(Kontributor Vivisualiterasi Media)


Vivisualiterasi.com- Bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, inilah gambaran kaum muslim saat ini. Mereka terpecah belah, kebingungan dan ketakutan tanpa perlindungan. Mata musuh Islam terus mengintai untuk menerkamnya, sehingga korban berjatuhan bahkan sampai banyak yang kehilangan nyawa.

Begitulah nasib saudara kita kaum muslim di Palestina. Meskipun dalam beberapa hari ini kita mendapat kabar gembira bahwa para militan Hamas berhasil menduduki Israel bagian selatan, tetapi tidak lantas membuat Palestina merdeka secara hakiki. Israel dan sekutunya tentu akan segera menyusun strategi perang yang lebih dahsyat lagi untuk menyerang balik Palestina.

Seperti yang dilansir oleh Vaoindonesia.com ( 7/10/2023 ), Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang setelah militan Hamas dapat menguasai jalur Gaza. Dan dia juga memerintahkan militernya untuk membersihkan kota yang masih disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel.

Benjamin Netanyahu resmi menyatakan keadaan perang setelah Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan darat. Dia menyatakan bahwa Hamas akan menanggung akibat yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. ( CNBC Indonesia, 8/10/2023 )

Dalam hal ini kementerian Luar Negeri Indonesia juga ikut menyuarakan keprihatinannya atas konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi baru-baru ini. Indonesia meminta agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari bertambahnya korban nyawa.

Menurut Kementerian Luar Negeri, perdamaian antara Palestina dan Israel akan segera dicapai, salah satunya dengan merunut kembali akan persoalan yang memicu konflik antara Palestina dan Israel di jalur Gaza.

Menurut Kemenlu akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati oleh PBB.

Tentunya hal ini bukan merupakan salah satu solusi dari konflik antara Palestina dan Israel. Apa yang dilakukan oleh militan Hamas adalah merupakan bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Israel terhadap rakyat Palestina.

Yahudi Israel mengklaim bahwa Al- Aqsa adalah sesuatu yang penting bagi mereka karena disanalah tempat keberadaan kuil- kuil Yahudi seperti yang tercantum dalam kitab suci mereka. Di bagian barat juga terdapat tembok ratapan yang memiliki tingkat kesucian yang tinggi.

Namun bagi masyarakat Islam dunia, Al-Aqsa adalah salah situs suci yang menyimpan sejarah panjang terutama Masjid Al- Aqsa yang pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam sebelum bergeser ke Makkah.

Selain itu Masjid Al-Aqsa juga menjadi salah satu hal terpenting dalam perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dalam melakukan perjalanan Isro' Mi'raj dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Al-Aqsa di Palestina dalam satu malam.

Masjid Al-Aqsa juga termasuk sebagai masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Al-Aqsa sejatinya bukan hanya milik muslim Palestina saja, tetapi milik seluruh umat Islam di dunia. Jadi harusnya kemerdekaan Palestina juga menjadi tanggung jawab umat muslim seluruh dunia.

Tapi apa daya kita ketika umat muslim masih tersekat oleh nasionalisme, seolah bagian tubuh ini dipotong - potong dan dibuang ke berbagai penjuru. Maka ketika salah satu dari bagian tubuh ini sakit, maka bagian tubuh lain tidak dapat merasakan sakitnya.

Saat ini kaum muslim seluruh dunia butuh naungan satu kepemimpinan supaya dapat bersatu sehingga menjadi kuat dan tidak mudah tercerai berai, sehingga konflik Palestina dan Israel dapat segera terselesaikan dan perbedaan persepsi tentang hak atas tanah Palestina menjadi jelas.

Pemimpin ibarat sebagai induk ayam dan negara-negara muslim sebagai anak ayam. Jika induknya adaaka mereka akan mudah diarahkan tidak tersesat dan akan senantiasa dilindungi. Negara-negara muslim dunia bisa ikut turun tangan membantu kemerdekaan Palestina.

Pemimpin negara dalam Islam akan langsung bertindak ketika ada kasus penghinaan terhadap Islam atau pembunuhan atas kaum muslim. Karena kehormatan agama dan darah kaum muslim sangat berharga. Rasulullah SAW bersabda :
"Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak"( HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455 ).

Khilafah akan menjadi perisai bagi kaum muslim dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi Islam. Seluruh negara muslim tidak akan kebingungan dalam melawan penghinaan terhadap Islam. Seperti sabda Rasulullah SAW :
" Sesungguhnya Al-Imam ( Khalifah ) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan kekuasaannya. "

Maka dari itu saat ini satu-satunya jalan untuk membungkam musuh-musuh Islam hanyalah dengan mempersatukan seluruh negeri Islam dalam satu kepemimpinan. Tidak ada lagi kaum muslim yang menjadi korban musuh musuh Islam dan tentunya Palestina akan segera merdeka secara hakiki sebab ada Khalifah yang berperan sebagai perisai. Wallahua'lam bishawab. [LPN]

Posting Komentar

0 Komentar