Oleh: Ustadzah Yanti Tanjung
Vivisualiterasi.com-Ini adalah karakteristik manusia yang tidak pernah berubah. Naluri fitri yang seharusnya terjaga rapi.
Gejolaknya tergantung rangsangan baik dalam diri sendiri dan dari orang-orang yang menebar dan mempublikasi.
Menampilkan photo adegan kemesraan suami istri atau lainnya jenis pornografi.
Ada juga dalam bentuk status yang sengaja mengompori dan akhirnya membully, kemudian menumbuhkan gejolak para jomblowan dan jomblowati.
Ada pula yang dikemas rapi, agar tetap islami. Namun sesungguhnya, telah membangkitkan syahwat untuk menikahi dan dinikahi.
Parahnya si ikhwan belum siap menanggung beban menafkani, akhwat hanya diberi harapan yang tak pasti.
Gejolak jinsiyyah yang tadinya suci dan fitri menjadi terkotori. Hanya angan-angan sementara beribu persolan masih dihadapi.
Bagi yang sudah menikah, jagalah perasaan saudaranya bila tidak bisa cari solusi.
Sesungguhnya, persoalan gharizah naw'u adalah persolan privasi. simpanlah dengan rapi di rumah tangga sendiri.
Membangkitkan semangat pemuasan naluri hanya akan menebar kerusakan di jamaah islami.
Lebih baik, memperbanyak tebarkan ghoddul bashor untuk menjaga pandangan dan hati. Untuk membantu teman menjaga 'iffah agar tak ternodai.
Lebih baik, mengingatkan teman shoum sunnah sebagai perisai sakti, mengalihkan jinsiyyah kepada ruhiyyah yang tinggi.
Agar ikhwan tidak memikirkan bagaimana akhwat yang dipikiri, begitupun akhwat tidak ikhwan yg selalu dinanti, tapi memikirkan umat hingga tegak khilafah syar'i.
Semoga Allah memberi pertolongan kepada ikhwan dan akhwat yang mensucikan diri.
Hingga saatnya tiba ikhwan siap menafkahi, akhwat siap menjadi istri (Ng)
0 Komentar